KARYA TULIS ILMIAH
“BISKUIT
NONI”
SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI
PETERONGAN – JOMBANG
2012 - 2013
KARYA TULIS ILMIAH
“BISKUIT
NONI”
Pembimbing:
Eva Eri Dia
NAMA
KELOMPOK:
1.
LELY HERMAWATI (27)
2.
RIZKA FITRIA FAJRIN (29)
3.
SIGMA NUR RISMAWATI (32)
4.
TORRY QOL JANNAH K.S (33)
SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI
PETERONGAN – JOMBANG
2012 - 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan
ini kamai guru pembimbing penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) setelah membaca ,
memeriksa dan mengadakan pembetulan sepenuhnya terhadap Karya Tulis Ilmiah
sebagaimana tersebut dibawah, kami tidak keberatan untuk menyetujui dan
mengesahkan.
Menyetujui
dan Mengesahkan
Jombang,
31 Mei 2013
Mengetahui
Guru Pembimbing Wali
Kelas
Eva Eri
Dia, S.Pd Eva
Eri Dia, S.Pd
Kepala
SMA Darul Ulum 1
Drs. H.
Muhaimin,Ms.M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah
SWT.Yang telah member Rahmat dan Hidayat kepada kita sehingga kita bisa
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Biskuit Noni”.Karya tulis
ini tersusun untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah
ini kami mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu Eva Eri Dia, S.Pd sebagai guru pembimbing
kami.
2.
Teman – teman yang telah mendukung dan membantu
kerja kami.
3.
Dan guru-guru yang telah membimbing kita.
Kami
menyadari bahwa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna sempurnanya makalah ini.Dan kami berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini bermanfaaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Noni atau yang biasa disebut dengan mengkudu
adalah salah satu buah yang kurang diperhatikan karena baunya yang tidak sedap
dan rasanya yang tidak enak atau getir.Padahal jika diteliti mengkudu
mengandung banyak manfaat khususnya untuk bahan pengobatan dan menjaga stamina
tubuh.Sebenarnya, resep obat dari mengkudu sudah ada sejak zaman nenek moyang
dulu tetapi karena tuntutan zaman yang serba praktis dan cepat, maka masyarakat
mulai mengabaikan resep dari nenek moyang tersebut.Masyarakat sekarang lebih
sering mengkonsumsi obat-obatan non herbal. Hal ini terjadi karena masyarakat
berfikir cara nenek moyang mengolah mengkudu menjadi jamu dinilai rumit dan
hasilnyapun masih terdapat rasa getir. Akhirnya masyarakat kurang minat pada
buah ini dan mulai beralih pada obat-obatan non herbal yang lebih praktis.
Inilah yang mendasari kami untuk membuat suatu
inovasi yakni dengan membuat biscuit berbahan dasar mengkudu.
1.2.
Tujuan
Penelitian
·
Umum : Untuk mendeskripsikan cara mengolah noni
menjadi biscuit
·
Khusus : a. Untuk mengetahui kandungan buah
noni yang bermanfaat bagi
manusia
b.
Membuat variasi baru dalam pengolahan mengkudu
agar lebih diminati tanpa mengurangi kandungan gizi buah noni.
c.
Meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi
buah noni yang kaya akan manfaat.
1.3.
Ruang
Lingkup
Dalam
penelitian ini kami mencoba menggunakan cara baru dalam mengolah buah noni
menjadi biscuit yang tahan lama dan mudah untuk diproduksi oleh ibu rumah
tangga.Kami menggunakan bauh noni yang setengah masak.
1.4.
Hipotesis
Dalam
penelitian ini terdapat dua hipotesis :
a.
Adanya rasa getir pada biscuit
b.
Tidak adanya rasa getir pada biscuit
1.5.
Kajian
Teori
Noni adalah sebutan dari negara barat untuk
buah mengkudu.Di Madura dia dinamakan Khoduk, di Jawa Tengah disebut Pace, dan
di Bali disebut Wungkudu. Sedangkan nama ilmiah dari buah tersebut adalah
Morinda Citrifolia.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 8 meter.Daunnya
tersusun berhadapan, bertangkai pendek, lebar, tebal dan mengkilap.Bentuk
mengkudu lonjong menyempit ke arah pangkalnya.Memiliki bunga berwarna putih dan
berbau wangi yang biasanya terletak di ketiak daun dan tersusun dalam karangan
bunga bongkal.
Buah mengkudu yang masih muda biasanya berwarna
hijau dan tidak bau.Sedangkan buah yang sudah tua berwarna kuning keruh dan banyak
mengandung air, bau menyengat yang sangat menusuk hidung.
Berdasarkan morfologi buahnya, mengkudu dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu mengkudu berbiji dan mengkudu tidak
berbiji.Keduanya berkhasiat sebagai obat, tetapi mengkudu tidak berbiji sangat
jarang ditanam atau dikenal orang.Di dalam buku Ensiklopedi Indonesia
menyebutkan ada dua spesies mengkudu yang pertama Morinda citrifolia yang
berdaun lonjong besar dan berwarna hijau mengkilap.Yang kedua, Morinda eliptica
yang berdaun jorong meruncing.Keduanya tergolong dalam suku Rubiaceae
(kopi-kopian).
Dari berbagai jenis mengkudu, jenis Morinda
citrifolia adalah yang paling dikenal masyarakat Indonesia karena memang
penyebaran jenis inilah yang paling luas.
Mengkudu merupakan buah asli
Indonesia.Kita harus dapat menggali dan memanfaatkan sumber kekayaan alam
kita.Mengkudu memiliki kemampuan untuk merontokkan dan membersihkan sel-sel
mati yang ada di dalam jaringan tubuh kita, termasuk yang berada di dalam
saluran pembuluh darah.Selain itu, buah ini juga dapat menjaga dan memelihara
sel-sel yang masih hidup, serta menumbuh kembangkan sel-sel beru sebagai
pengganti sel-sel yang telah mati.
1.5.1
SEJARAH
Mengkudu berasal dari
Asia Tenggara.Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat
di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap
penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak
kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan,
lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi
rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah
salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa. Bangsa Polinesia
memanfaatkan "Noni" untuk mengobati berbagai jenis penyakit,
diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma),
demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan
Mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita
rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan
penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu
menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina.Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masaitupewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Dari hasil penemuan inilah, nama "Morinda" diturunkan. Berikut adalah table sejarah perkembangan Morinda citrifolia:
Tahun dan Keterangan
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina.Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu. Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masaitupewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Dari hasil penemuan inilah, nama "Morinda" diturunkan. Berikut adalah table sejarah perkembangan Morinda citrifolia:
Tahun dan Keterangan
- 100 M : Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit Mengkudu.
- 1849 : Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
- 1860 : Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literatur Barat.
- 1950 : Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
- 1960-1980 : Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
- 1972 : Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan Mengkudu.
- 1993 : Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Mengkudu.
1.5.2
MANFAAT
Manfaat
buah mengkudu di antaranya :
a.
Analgesik - Mengkudu memiliki kemampuan mengurangi rasa
sakit dibandingkan dengan tramadol dan hidrokortison, sehingga efektif untuk
nyeri sendi rematik dan lainnya.
b. Sistem kekebalan, mengaktifkan
makrofag dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang kemudian menghasilkan
limfosit lebih. Mengkudu juga mengandung antibakteri yang melawan infeksi
bakteri, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
c.
Antidepressant - Mengkudu mampu
merangsang seratonin dan melatonin, dua hormon yang sangat penting. Seratonin
mempengaruhi suasana hati, emosi, dan tidur. Ketidakseimbangan kadar serotonin
dapat menyebabkan depresi. Melatonin mengatur ritme Circadian, yang membantu
istirahat malam yang baik, juga meningkatkan mood Anda.
d. Mengkudu Untuk
Perawatan Rambut dan Kulit - Mengkudu berguna pada kondisi kulit dan
kepala, seperti eksim dan kurap, dioleskan pada kulit kepala untuk rambut
berkilau, dan akan menjaga kulit tetap muda. Gosokkan beberapa jus pada kulit
atau kulit kepala, biarkan selama 15 menit, bilas. Konsumsi jus bisa membantu
kuku untuk tumbuh kuat.
e.
Mengkudu Anti-tumor/kanker, Mengkudu
merangsang produksi oksida nitrat. Oksida nitrat adalah zat yang sangat
berguna. Dalam kasus ini, mengurangi pertumbuhan tumor dan membantu tubuh
melawan replikasi sel kanker. Mengkudu juga mengandung zat imunomodulator
polisakarida yang efektif melawan kanker. Satu hal lagi yang tidak kalah
penting adalah jumlah fitokimia dalam mengkudu yang melawan kanker. Fitokimia
yang ditemukan dalam sayuran dan rempah-rempah, jika dimakan secara teratur
akan membangun kemampuan pencegahan. Dalam kasus kanke, mengkudu akan
memperlambat, menghentikan, atau benar-benar membalikkan proses kanker.
f.
Mengkudu Untuk Hipertensi - Kandungan
fitonutrien, selenium, dan vitamin C, yang melawan kerusakan akibat radikal
bebas pada dinding pembuluh darah, scopoletin, suatu senyawa yang dapat
menurunkan tekanan darah, melainkan bersifat basa, yang menjaga cairan tubuh
menjadi terlalu asam, sehingga menyakiti bebas radikal. Mengkudu juga
mengandung proxeronine, zat yang diperlukan bagi tubuh untuk memproduksi
xeronine. Xeronine membantu mengkoordinasikan sel untuk bekerja harmonis,
menurunkan stres dan pada gilirannya, tekanan darah. Juga memiliki asam amino,
triptofan. Ketika tryptophan memasuki aliran darah dan masuk ke sel, membantu
memproduksi zat lain yang penting, seperti seratonin bahkan lebih, yang sangat
bagus untuk menurunkan tekanan darah dengan efek yang lembut.
g. Kolesterol - Mengkudu mampu
mencegah penyerapan kolesterol LDL, sehingga mengurangi plak di arteri, menjaga
Anda tetap sehat dan hidup lebih lama.
h. Mengkudu Untuk Daya Ingat, Mengkudu mencegah
penyerapan kolesterol dengan jumlah yang besar dari pitosterol. Hal ini secara
langsung membantu otak Anda tetap sehat, dan plak tidak menumpuk di
arteri otak serta menjaga supply oksigen.
i.
Mengkudu Untuk Sembelit - Mengkudu banyak
mengandung serat yang membantu meredakan ketegangan pada ususa. Selain itu
kandungan vitamin dan mineral dalam mengkudu diperlukan untuk menjaga usus
sehat.
j.
Antibakteri / antijamur / antivirus - Mengkudu
memiliki sifat untuk melawan infeksi dengan kandungan berupa antrakuinon,
skopoletin, dan terpene yang bekerja melawan penyakit.
1.6.
Metode
dan Teknik
·
Metode Eksperimen
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode
eksperimen yakni mencoba memadukan bahan makanan tepung, telur, dan buah noni
menjadi biscuit noni.
·
Teknik pengumpulan data
Kami mengumpulkan data-data pendukung dari
berbagai macam sumber yakni buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Cara pembuatan biskuit noni :
2.1
Bahan
150 gr margarin
150 gr gula pasir
250 gr tepung terigu
100 gr tepung maizena
25 gr susu bubuk
2 btr telur
½ sdt garam
½ sdt baking
powder
Sari buah
mengkudu
Choco chips
2.2
Alat
-
Baskom -
Spatula - Plastik
-
Mixer -
Oven -
Loyang
-
Sendok -
Pemarut - Pisau
2.3
Cara Pembuatan
1.
Masukkan margarin dan gula pasir, aduk hingga berwarna
putih.
2. Masukkan telur
dan aduk hingga mengembang.
3. Masukkan sari
buah mengkudu dan aduk hingga rata.
4. Tuangkan tepung
terigu, tepung maizena, susu bubuk, garam dan baking powder sedikit demi
sedikit.
5. Aduk
menggunakan spatula.
6. Cetak adonan
biskuit ke dalam loyang.
7. Masukkan ke
dalam oven selama kurang lebih 20 menit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Penelitian ini mengghasilkan sebuah inovasi
baru yakni membuat biscuit berbahan dasar buah noni yang kaya akan manfaat.
Biskuit yang kami hasilkan tidak berasa getir, pahit dan berbau tidak sedap.
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dijelaskan penulis
memiliki beberapa saran diantaranya:
a.
Lakukan penelitian dengan cermat dan teliti
b.
Buatlah inovasi yang bermanfaat dari lingkungan
sekitar yang mungkin kurang diperhatikan oleh masyarakat.
c.
Berani memperkenalkan produk inovasi kepada masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar