Jumat, 19 September 2014

Biskuit Noni




KARYA TULIS ILMIAH
“BISKUIT NONI”




SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI
PETERONGAN – JOMBANG
2012 - 2013





KARYA TULIS ILMIAH
“BISKUIT NONI”

Pembimbing: Eva Eri Dia
NAMA KELOMPOK:
1.     LELY HERMAWATI                (27)
2.     RIZKA FITRIA FAJRIN            (29)
3.     SIGMA NUR RISMAWATI      (32)
4.     TORRY QOL JANNAH K.S     (33)


SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI
PETERONGAN – JOMBANG
2012 - 2013



HALAMAN PENGESAHAN

            Dengan ini kamai guru pembimbing penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) setelah membaca , memeriksa dan mengadakan pembetulan sepenuhnya terhadap Karya Tulis Ilmiah sebagaimana tersebut dibawah, kami tidak keberatan untuk menyetujui dan mengesahkan.



Menyetujui dan Mengesahkan
Jombang, 31 Mei 2013

Mengetahui
Guru Pembimbing                                                                              Wali Kelas



Eva Eri Dia, S.Pd                                                                    Eva Eri Dia, S.Pd       

Kepala SMA Darul Ulum 1



Drs. H. Muhaimin,Ms.M.Pd







KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT.Yang telah member Rahmat dan Hidayat kepada kita sehingga kita bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Biskuit Noni”.Karya tulis ini tersusun untuk menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia.
            Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini kami mendapat bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.     Ibu Eva Eri Dia, S.Pd sebagai guru pembimbing kami.
2.     Teman – teman yang telah mendukung dan membantu kerja kami.
3.     Dan guru-guru yang telah membimbing kita.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini.Dan kami berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.


Penulis                             



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang

Noni atau yang biasa disebut dengan mengkudu adalah salah satu buah yang kurang diperhatikan karena baunya yang tidak sedap dan rasanya yang tidak enak atau getir.Padahal jika diteliti mengkudu mengandung banyak manfaat khususnya untuk bahan pengobatan dan menjaga stamina tubuh.Sebenarnya, resep obat dari mengkudu sudah ada sejak zaman nenek moyang dulu tetapi karena tuntutan zaman yang serba praktis dan cepat, maka masyarakat mulai mengabaikan resep dari nenek moyang tersebut.Masyarakat sekarang lebih sering mengkonsumsi obat-obatan non herbal. Hal ini terjadi karena masyarakat berfikir cara nenek moyang mengolah mengkudu menjadi jamu dinilai rumit dan hasilnyapun masih terdapat rasa getir. Akhirnya masyarakat kurang minat pada buah ini dan mulai beralih pada obat-obatan non herbal yang lebih praktis.
Inilah yang mendasari kami untuk membuat suatu inovasi yakni dengan membuat biscuit berbahan dasar mengkudu.










                                                


1.2.        Tujuan Penelitian
·       Umum : Untuk mendeskripsikan cara mengolah noni menjadi biscuit
·       Khusus : a. Untuk mengetahui kandungan buah noni yang bermanfaat bagi 
manusia
b.     Membuat variasi baru dalam pengolahan mengkudu agar lebih diminati tanpa mengurangi kandungan gizi buah noni.
c.      Meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi buah noni yang kaya akan manfaat.

1.3.        Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini kami mencoba menggunakan cara baru dalam mengolah buah noni menjadi biscuit yang tahan lama dan mudah untuk diproduksi oleh ibu rumah tangga.Kami menggunakan bauh noni yang setengah masak.

1.4.        Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis :
a.      Adanya rasa getir pada biscuit
b.     Tidak adanya rasa getir pada biscuit

1.5.        Kajian Teori
Noni adalah sebutan dari negara barat untuk buah mengkudu.Di Madura dia dinamakan Khoduk, di Jawa Tengah disebut Pace, dan di Bali disebut Wungkudu. Sedangkan nama ilmiah dari buah tersebut adalah Morinda Citrifolia.
Tinggi pohon mengkudu mencapai 8 meter.Daunnya tersusun berhadapan, bertangkai pendek, lebar, tebal dan mengkilap.Bentuk mengkudu lonjong menyempit ke arah pangkalnya.Memiliki bunga berwarna putih dan berbau wangi yang biasanya terletak di ketiak daun dan tersusun dalam karangan bunga bongkal.
Buah mengkudu yang masih muda biasanya berwarna hijau dan tidak bau.Sedangkan buah yang sudah tua berwarna kuning keruh dan banyak mengandung air, bau menyengat yang sangat menusuk hidung.
Berdasarkan morfologi buahnya, mengkudu dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu mengkudu berbiji dan mengkudu tidak berbiji.Keduanya berkhasiat sebagai obat, tetapi mengkudu tidak berbiji sangat jarang ditanam atau dikenal orang.Di dalam buku Ensiklopedi Indonesia menyebutkan ada dua spesies mengkudu yang pertama Morinda citrifolia yang berdaun lonjong besar dan berwarna hijau mengkilap.Yang kedua, Morinda eliptica yang berdaun jorong meruncing.Keduanya tergolong dalam suku Rubiaceae (kopi-kopian).
Dari berbagai jenis mengkudu, jenis Morinda citrifolia adalah yang paling dikenal masyarakat Indonesia karena memang penyebaran jenis inilah yang paling luas.
            Mengkudu merupakan buah asli Indonesia.Kita harus dapat menggali dan memanfaatkan sumber kekayaan alam kita.Mengkudu memiliki kemampuan untuk merontokkan dan membersihkan sel-sel mati yang ada di dalam jaringan tubuh kita, termasuk yang berada di dalam saluran pembuluh darah.Selain itu, buah ini juga dapat menjaga dan memelihara sel-sel yang masih hidup, serta menumbuh kembangkan sel-sel beru sebagai pengganti sel-sel yang telah mati.

1.5.1       SEJARAH
Mengkudu berasal dari Asia Tenggara.Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut "Noni" adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.                                                           Bangsa Polinesia memanfaatkan "Noni" untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan Mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang memegang peranan penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina.Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.
                                                                                  Perkembangan industri tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami sampai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masaitupewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama "Morindone" dan "Morindin". Dari hasil penemuan inilah, nama "Morinda" diturunkan.                                                                   Berikut adalah table sejarah perkembangan Morinda citrifolia:
Tahun dan Keterangan
  • 100 M : Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit Mengkudu.
  • 1849 : Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
  • 1860 : Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literatur Barat.
  • 1950 : Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
  • 1960-1980 : Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
  • 1972 : Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan Mengkudu.
  • 1993 : Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Mengkudu.
1.5.2       MANFAAT

Manfaat buah mengkudu di antaranya :
a.      Analgesik - Mengkudu memiliki kemampuan mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan tramadol dan hidrokortison, sehingga efektif untuk nyeri sendi rematik dan lainnya.
b.     Sistem kekebalan,  mengaktifkan makrofag dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang kemudian menghasilkan limfosit lebih. Mengkudu juga mengandung antibakteri yang melawan infeksi bakteri, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
c.      Antidepressant - Mengkudu mampu merangsang seratonin dan melatonin, dua hormon yang sangat penting. Seratonin mempengaruhi suasana hati, emosi, dan tidur. Ketidakseimbangan kadar serotonin dapat menyebabkan depresi. Melatonin mengatur ritme Circadian, yang membantu istirahat malam yang baik, juga meningkatkan mood Anda.
d.     Mengkudu Untuk Perawatan Rambut dan Kulit - Mengkudu berguna pada kondisi kulit dan kepala, seperti eksim dan kurap, dioleskan pada kulit kepala untuk rambut berkilau, dan akan menjaga kulit tetap muda. Gosokkan beberapa jus pada kulit atau kulit kepala, biarkan selama 15 menit, bilas. Konsumsi jus bisa membantu kuku untuk tumbuh kuat.
e.      Mengkudu Anti-tumor/kanker,  Mengkudu merangsang produksi oksida nitrat. Oksida nitrat adalah zat yang sangat berguna. Dalam kasus ini, mengurangi pertumbuhan tumor dan membantu tubuh melawan replikasi sel kanker. Mengkudu juga mengandung zat imunomodulator polisakarida yang efektif melawan kanker. Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah jumlah fitokimia dalam mengkudu yang melawan kanker. Fitokimia yang ditemukan dalam sayuran dan rempah-rempah, jika dimakan secara teratur akan membangun kemampuan pencegahan. Dalam kasus kanke, mengkudu akan memperlambat, menghentikan, atau benar-benar membalikkan proses kanker.
f.      Mengkudu Untuk Hipertensi - Kandungan fitonutrien, selenium, dan vitamin C, yang melawan kerusakan akibat radikal bebas pada dinding pembuluh darah, scopoletin, suatu senyawa yang dapat menurunkan tekanan darah, melainkan bersifat basa, yang menjaga cairan tubuh menjadi terlalu asam, sehingga menyakiti bebas radikal. Mengkudu juga mengandung proxeronine, zat yang diperlukan bagi tubuh untuk memproduksi xeronine. Xeronine membantu mengkoordinasikan sel untuk bekerja harmonis, menurunkan stres dan pada gilirannya, tekanan darah. Juga memiliki asam amino, triptofan. Ketika tryptophan memasuki aliran darah dan masuk ke sel, membantu memproduksi zat lain yang penting, seperti seratonin bahkan lebih, yang sangat bagus untuk menurunkan tekanan darah dengan efek yang lembut.
g.     Kolesterol - Mengkudu mampu mencegah penyerapan kolesterol LDL, sehingga mengurangi plak di arteri, menjaga Anda tetap sehat dan hidup lebih lama.
h.     Mengkudu Untuk Daya Ingat, Mengkudu mencegah penyerapan kolesterol dengan jumlah yang besar dari pitosterol. Hal ini secara langsung membantu otak Anda tetap sehat, dan plak tidak menumpuk di arteri  otak serta menjaga supply oksigen.
i.       Mengkudu Untuk Sembelit - Mengkudu banyak mengandung serat yang membantu meredakan ketegangan pada ususa. Selain itu kandungan vitamin dan mineral dalam mengkudu diperlukan untuk menjaga usus sehat.
j.       Antibakteri / antijamur / antivirus - Mengkudu memiliki sifat untuk melawan infeksi dengan kandungan berupa antrakuinon, skopoletin, dan terpene yang bekerja melawan penyakit.


1.6.        Metode dan Teknik
·       Metode Eksperimen
Dalam penelitian ini kami menggunakan metode eksperimen yakni mencoba memadukan bahan makanan tepung, telur, dan buah noni menjadi biscuit noni.
·       Teknik pengumpulan data
Kami mengumpulkan data-data pendukung dari berbagai macam sumber yakni buku dan internet.















BAB II
PEMBAHASAN


Cara pembuatan biskuit noni :

2.1           Bahan

150 gr       margarin
150 gr       gula pasir
250 gr       tepung terigu
100 gr       tepung maizena
25   gr       susu  bubuk
2     btr      telur
½   sdt     garam
½ sdt      baking powder
Sari buah mengkudu
Choco chips


2.2          Alat

-        Baskom                      - Spatula                    - Plastik                    
-        Mixer                         - Oven                                    - Loyang
-        Sendok                       - Pemarut                  - Pisau

2.3          Cara Pembuatan

1.      Masukkan margarin dan gula pasir, aduk hingga berwarna putih.
2.     Masukkan telur dan aduk hingga mengembang.
3.     Masukkan sari buah mengkudu dan aduk hingga rata.
4.     Tuangkan tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, garam dan baking powder sedikit demi sedikit.
5.     Aduk menggunakan spatula.
6.     Cetak adonan biskuit ke dalam loyang.
7.     Masukkan ke dalam oven selama kurang lebih 20 menit.







BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Penelitian ini mengghasilkan sebuah inovasi baru yakni membuat biscuit berbahan dasar buah noni yang kaya akan manfaat. Biskuit yang kami hasilkan tidak berasa getir, pahit dan berbau tidak sedap.

3.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah dijelaskan penulis memiliki beberapa saran diantaranya:
a.      Lakukan penelitian dengan cermat dan teliti
b.     Buatlah inovasi yang bermanfaat dari lingkungan sekitar yang mungkin kurang diperhatikan oleh masyarakat.
c.      Berani memperkenalkan produk inovasi kepada masyarakat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar